Minggu, 24 Agustus 2008

Topik 84: Kuntum Khaira Ummatin

Bismillahirrahmanirrahim.

Ada yang bertanya megenani QS 3:110, khususnya pada bagian "ukhrijat".

Baiklah kita coba bahas, semampu saya ya... hehe...

Ayatnya sbb:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.


Kita fokuskan pada 3 kata awal dulu, kemudian baru masuk ke kata "ukhrijat".

Kuntum khaira ummatin.

Secara letterleij, kata كنتم - berarti You were - atau "Kalian dulu adalah"

Sama seperti kalau saya berkata كنتُ طفلا - kuntu thiflan - I was a child (dulu saya anak-anak).

Lihat kembali mengenai topik kaana, dimana kaana me-rofa'kan mubtada, dan menasabkan khobar. Mubtada (subjek) adalah Ana, jika digandeng dengan kaana, menjadi kuntu. Dan khobarnya adalah thiflun, jika digandeng dengan kuntu menjadi thiflan.

Kembali ke ayat, maka

كنتم خير أمة

khobarnya adalah : idhofah (kata majemuk) khairu ummatin. Karena harus manshub, maka menjadi khaira ummatin.

Oke sekarang kata selanjutnya:

أخرجت للناس

Secara harafiah, artinya : dikeluarkan untuk manusia.

Kata ukhrijat, adalah bentuk pasif dari KKT-1.

KKA (Kata Kerja Asal) yaitu 3 huruf, خرج - kharija - yang artinya keluar.

Sedangkan KKT-1, dibuat dengan menambahkan alif أخرج - akhraja - yang artinya mengeluarkan.

Nah ingat lagi rumus UA-UI, yaitu kalau ingin membentuk suatu Kata Kerja Lampau menjadi pasif, maka gunakan rumus UA, yaitu huruf pertama harokat U dan huruf sebelum terakhir harokat A.

Huruf pertama alif harokat U, dan huruf sebelum terakhir (yaitu huruf ro) harokat A. Sehingga:
AKHRAJA - mengerluarkan, berubah menjadi
UKHRIJA - dikeluarkan

Menjadi ukhrijat (ada ta sukun) karena dinisbatkan kepada khaira ummatin (kata yang muannats)

TAFSIR

Kita mungkin bertanya, secara letterleij AQ mengakakan bahwa: Hai Umat Islam, dulu itu kamu umat terbaik yang dikeluarkan (dilahirkan) untuk manusia, dimana kamu senantiasa mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kepada kemungkaran.

Sekarang, pertanyaannya: kalau secara tatabasa kata kuntum, artinya "dulu kalian" atau past-tense, apakah artinya sekarang tidak berlaku lagi?

Ada 2 jawabannya:
1. Secara bahasa, kata kaana (dulu dia adalah) tidak selalu artinya dulu, tapi bisa juga berarti senantiasa. Contohnya, di AQ banyak ayat yang menyebutkan sifat Allah dengan kata kaana:

wa kaanalaahu 'aliiman ghafuuran : dan senantiasa Allah bersifat maha tahu dan maha pengampun.

Sehingga jika dipakai kaidah ini pada ayat tsb, bisa juga di tarjamahkan: Senantiasa kalian umat muslim menjadi umat terbaik... dst

2. Ada juga yang menafsirkan bahwa, ayat tsb memang berlaku untuk masa datang, tetapi bisa dibawa ke masa depan asal, syarat dilakukan. Syaratnya yaitu dijelaskan diayat tsb, bahwa : Kalian akan jadi umat terbaik selama kalian melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.

Demikian kira-kira penjelasannya. Allahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar